Perancangan Urban Farming Education Center dengan Penerapan Arsitektur Biofilik di Pekanbaru

Authors

  • Muhammad Reza Alfath Universitas Riau Author
  • Wahyu Hidayat Universitas Riau Author
  • R. Lisa Suryani Universitas Riau Author

Abstract

Kota Pekanbaru mengalami peningkatan jumlah penduduk yang signifikan dari tahun ke tahun, yang memicu alih fungsi lahan pertanian menjadi kawasan permukiman dan komersial. Hal ini berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan serta meningkatnya ketergantungan terhadap pasokan pangan dari luar daerah. Minimnya edukasi dan praktik pertanian di lingkungan perkotaan menyebabkan rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pertanian perkotaan. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dirancanglah Urban Farming Education Center dengan pendekatan arsitektur biofilik. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan elemen alami ke dalam desain bangunan guna menciptakan ruang edukatif yang sehat, berkelanjutan, dan memperkuat koneksi manusia dengan alam. Metode perancangan dilakukan melalui analisis kebutuhan ruang, studi tapak, kajian literatur, dan pendekatan konsep biofilik. Hasil rancangan berupa pusat edukasi pertanian perkotaan yang mencakup area demonstrasi urban farming (hidroponik, aquaponik, dan aeroponik), ruang workshop, laboratorium penelitian, serta ruang hijau interaktif yang dirancang dengan prinsip biofilik seperti pencahayaan alami, ventilasi silang, serta ruang terbuka hijau. Kesimpulannya, penerapan arsitektur biofilik dalam Urban Farming Education Center dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pertanian kota dan menjadi solusi atas tantangan ketahanan pangan dan kualitas lingkungan di Pekanbaru.

References

Atmaja, T., Kusyati, N., & Fukushi, K. (2021). Community Resilience and Empowerment through Urban Farming Initiative as Emergency Response. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 799(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/799/1/012014

Belinda, N. (2017). Pengembangan Urban Farming Berdasarkan Preferensi Masyarakat Kecamatan Semampir Kota Surabaya. Surabaya.

Browning, W. D., Ryan, C. O., & Clancy, J. O. (2014). 14 patterns of biophilic design: Improving health and well-being in the built environment. Terrapin Bright Green, LLC. https://www.terrapinbrightgreen.com/reports/14-patterns/

Byrne, J. (2018). Green Property. In Const. Comment. (Vol. 7).

De Queiroz Barbosa, E.R.; DeMeulder, B.; Gerrits, Y. Design Studio as a Process of Inquiry: The case of Studio Sao Paulo. Rev. Lusófona Arquit. Educ./Archit. Educ. J. 2014, 11, 241–254.

Fattah, A. (2024). Analisis Literasi Green Economy Terhadap Urban Farming (Studi Kasus KWT Anggrek di Kelurahan Bara-Baraya Kecamatan Makassar Kota Makassar).

Gultom, F., & Harianto, S. (2022). Lunturnya Sektor Pertanian Di Perkotaan. Jurnal Analisis Sosiologi, 11(1), 49–72. https://doi.org/10.20961/jas.v11i1.56324

Hauberg, J. Research by Design—A research strategy. Rev. Lusófona Arquit. Educ. Archit. Educ. J. 2011, 5, 46–56.

Nasuiton, S. (2020). Policy Food Security Urban Area Improvement Program Through Urban Farming In Malang. Journal of Local Government Issues, 3(1), 37–49. https://doi.org/10.22219/logos.v3i1.11100

Rachmawati, R. (2020). Urban Farming: Strategi Ketahanan Pangan Keluarga Perkotaan pada Masa Pandemi Covid-19.

Wijaya, K., Permana, A. Y., Hidayat, S., & Wibowo, H. (2020). Pemanfaatan Urban Farming Melalui Konsep ECO-VILLAGE di Kampung Paralon Bojongsoang Kabupaten Bandung. Jurnal Arsitektur ARCADE, 4(1), 16. https://doi.org/10.31848/arcade.v4i1.354

Published

2025-08-29