Isolasi dan Identifikasi Bakteri Penghasil Biosurfaktan Asal Limbah Cair Tahu UD. Dika Putra, Provinsi Riau
DOI:
https://doi.org/10.31258/Keywords:
Enterobacter, Limbah Cair tahu, Emulsifikasi, Biosurfaktan, BakteriAbstract
Limbah cair tahu mengandung bahan-bahan organik yang tinggi terutama protein dan asam-asam amino. Senyawa- senyawa organik tersebut dapat berupa protein, karbohidrat dan lemak. Bakteri sebagian besar mampu memanfaatkan minyak atau lemak sebagai sumber karbon dan energinya, bakteri yang mempunyai kemampuan tersebut sering dikenal sebagai bakteri lipolitik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bakteri penghasil biosurfaktan dari limbah cair tahu. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli – September 2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dan metode emulsifikasi. Media yang digunakan untuk isolasi bakteri adalah Tryptic Soy Broth (TSB) dan Tryptic Soy Agar (TSA). 6 isolat bakteri yang dapat menghasilkan biosurfaktan. Karakteristik morfologi dan biokimia menunjukkan enam genus bakteri, yaitu Genus Agrobacterium, Proteus, Proteus Citrobacter, Enterobacter, dan Serratia. Bakteri yang didapat merupakan bakteri yang berpotensi mendegradasi minyak di lingkungan yang tercemar
Downloads
References
Feliatra., Syahrul, dan D. Yoswaty. (2013). Dasar-dasar Mikrobiologi. Pekanbaru. Faperika Press.
Fidia, D. (2017). Pengaruh Ekstrak Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi) dan Jeruk Nipis (Citrus Aurantiifolia) terhadap Penurunan Kadar Minyak dan Lemak dalam Pengolahan Limbah Cair Dapur. Skripsi. Institut Teknologi Yogyakarta.
Gidudu, B., E. Mudenda, E.M.N. Chirwa. (2020). Biosurfactant Produced by Serrati sp. and Its Application in Bioremediation Enhancement of Oil Sludge. Chemical Engineering Transactions, 79:433-438.
Gkarmiri, K., R.D. Finlay, S. Alström, E. Thomas, M.A. Cubeta, and N. Högberg (2015). Transcriptomic Changes in the Plant Pathogenic Fungus Rhizoctonia solani in Response to the Antagonistic Bacteria Serratiaproteamaculans and Serratia plymuthica. BMC Genomics. 16: 630.
Hikmah, N. (2016). Pengaruh Pemberian Limbah Tahu terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Kacang Hijau (Vigna radiata L). Jurnal Agrotropika Hayati, 3.
Hidayat, N., C. Masdiana, dan S. Suhartini. (2006). Mikrobiologi Industri. ANDI. Yogyakarta.
Hajar, D. (2012). Isolasi, Identifikasi dan Analisis Kemampuan Degradasi Hidrokarbon Bakteri Tanah Sampel B, Cilegon, Banten. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Biologi. Universitas Indonesia. Depok
Lay, W.B. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Madigan, M.T., J.M. Martink and J. Parker. (2009). Biology of Microorganisms. New York: Prentice Hall International
Muliawati dan I. Dina. (2006). Produksi Biosurfaktan dengan Menggunakan Minyak Kedelai sebagai Sumber Karbon Tambahan secara Biotransformasi oleh Pseudomonas aeruginosa. Skripsi Jurusan Kimia FMIPA UNS.
Napoleon, A., and D.S. Probowati. (2014). Exploration of Hydrocarbon Degrading Bacteria on Soils Contaminated by Crude Oil from South Sumatera. Journal of Degraded Mining Land Management, 1(4): 201-206.
Ningsih, T.W, E. Sanwani, dan S.K. Chaerun. (2018). Potensi Bakteri Penghasil Biosurfaktan sebagai Frothing Agent pada Proses Konsentrasi Flotasi. Jurnal Teknologi Pertambangan, 4(1).
Okpokwasili, G. C. and A. A. Ibiene. (2006). Enhancement of Recovery Ofresidual Oil Using a Biosurfactant Slug, African Journal of Biotechnology, 5 (5): 453-456
Ohimain, E.I, S.E. Izah, and A.D. Fawari. (2013). Quality Asessment of Crude Palm Oil Produced by Semi- Mechanized Processor in Bayelsa State Nigeria. Journal of Agriculture and Food Sciences, 1(11): 171-181
Purnomohadi. 2011. Analisis Resiko Hayati untuk Pengendalian Patogen pada Tanaman. Skripsi. Universitas Indonesia.
Sari G. L., A. Mizwar dan Y. Trihadiningrum Y. (2015). Potensi Co Composting untuk Bioremedias Tanah Terkontaminasi Polycyclic Aromatic Hydrocarbon (PAH). Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XXII. Surabaya.
Sayow, F., B.FJ. Polii, W. Tilaar dan K.D. Agustine. (2020). Analisis Kandungan Limbah Industri Tahu dan Tempe Rahayudi Kelurahan Uner Kecamatan Kawangkoan Kabupaten Minahasa. Jurnal Transdisiplin Pertanian, 16(2): 245-252.
Sayuti, I. dan Suratni. (2015). Isolasi dan Identifikasi Bakteri Hidokarbonolistik dari Limbah Cair Minyak Bumi GS Chevron Pasifik Indonesia di Desa Benar Kecamatan Rimba Melintang Rokan Hilir. Prosiding Seminar Nasional “Pelestarian Lingkungan & Mitigasi Bencana”. Pekanbaru. 9 (7): 79-87.
Sharma, S., R. Verma, and L.M. Pandey. (2019). Crude Oil Degradation and Biosurfactant Production Abilities of isolated Agrobacterium fabrum SLAJ731. Biocatalysis and Agricultural Biotechnology, 21: 101-322.
Utami, L.Z. (2017). Skrining Bakteri dari Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) yang Berasal dari PT. Sungai Bahar Pasifik Utama Maro Sebo Kabupaten Muaro Jambi sebagai Bahan Pengayaan Praktikum Mikrobiologi. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Jambi.
Waluyo, L. (2010). Teknik dan Metode Mikrobiologi. Malang Cetakan kedua. UMM PRESS.
Zahara, I. (2014). Pengaruh Pengadukan terhadap Produksi Biogas pada Proses Metanogenesis Berbahan Baku Limbah Cair Kelapa Sawit. Skripsi. Jurusan Teknik Kimia. Universitas Sumatera Utara. Medan.