Pengaruh Penambahan Dosis Bioboost yang Berbeda terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) dengan Sistem Resirkulasi Akuaponik
DOI:
https://doi.org/10.31258/Keywords:
Ikan nilem, Bioboost, Pertumbuhan, Kualitas airAbstract
Ikan nilem merupakan ikan endemik Indonesia yang mampu bertahan hidup di sungai maupun di rawa-rawa. Budidaya ikan nilem umumnya terkendala oleh penurunan kualitas air akibat penumpukan sisa-sisa metabolisme dari ikan itu sendiri. Probiotik mempunyai peranan dalam perbaikan kualitas air, meningkatkan biosecurity, peningkatan produktivitas, penurunan biaya produksi melalui peningkatan efisiensi pakan dan penurunan biaya pakan. Salah satu probiotik yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pada pemeliharaan ikan nilem adalah Bioboost. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis Bioboost terbaik untuk pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nilem (Osteochilus hasselti) dengan sistem resirkulasi akuaponik. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober s.d November 2024 di Laboratorium Teknologi Budidaya, Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan 5 taraf perlakuan dan 3 kali ulangan. Dosis Bioboost yang digunakan pada penelitian ini yaitu P0 (Tanpa Bioboost), P1 (0,10 mL/L), P2 (0,25 mL/L), P3 (0,30 mL/L), dan P4 (0,40 mL/L) pemeliharaan dilakukan selama 56 hari. Hasil yang didapatkan penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan terbaik adalah P3 (0,30 mL/L) dengan rata-rata bobot mutlak 4,14±0,06 g, rata-rata panjang mutlak 2,00±0,13 cm, laju pertumbuhan spesifik 1,99±0,02 %, efisiensi pakan 38,90±1,10 % dan konversi pakan 2,57±0,07 %. dengan suhu kualitas air berkisar antara 25,5-29oC, pH 6-7,5, DO 1,6-7,3 mg/L, amonia 0,045-0,154 mg/L, nitrat 0,019-1,083 mg/L dan nitrit 0,457-1,096 mg/L. Penambahan dosis 0,30 mL/L mempengaruhi pertumbuhan dan kelulushidupan ikan nilem
Downloads
References
[SNI] Standar Nasional Indonesia. (1994). Pengujian Kualitas Air Sumber dan Limbah Cair. Direktorat Pengembangan Laboratorium dan Pengelolaan Data Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Jakarta: 23 hlm..
Affandi, R., Sjafei, D.S., Rahardjo, M.F., & Sulistiono, S. (2005). Fisiologi Ikan: Pencernaan dan Penyerapan Makanan. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 215 hlm.
Alfiyan D., Mumpuni, F.S., & Mulyana, M. (2021). Kelimpahan dan Keragaman Bakteri pada Budidaya Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) Sistem Bioflok Dengan Rasio C/N yang Berbeda. Jurnal Mina Sains, 7(1): 20-28.
Anis, M. Y., & Hariani D, (2019). Pemberian Pakan Komersial dengan Penambahan EM4 (Effective Microorganisme 4) untuk Meningkatkan Laju Pertumbuhan Lele (Clarias sp.). Jurnal Riset Biologi dan Aplikasinya 1(1): 1-8.
Bregnballe, J. (2015). Recirculation Aquaculture. FAO and Eurofish International Organisation: Copenhagen. Denmark.
Darwis, D., Mudeng, J.D., & Londong, S.N.J. (2019). Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio) Sistem Akuaponik dengan Padat Penebaran Berbeda. Budidaya Perairan, 7(2), 15-21.
Dewi, I.C., Subariyanto, S., & Ernawati, E. (2023). Pengaruh Pemberian Probiotik Lactobacillus sp. dan Bacillus sp. dengan Dosis yang Berbeda pada Media Pemeliharaan terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Udang Vaname (Litopenaeus vannamei). Nekton, 3(1): 37-50.
Dimas A.P. (2020). Pengaruh Penambahan Probioti pada Pakan terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Ikan. Skripsi. Universitas Brawijaya, Malang.
Ernawati, D. (2014). Pengaruh Pemberian Bakteri Heterotrof terhadap Kualitas Air pada Budidaya Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.) Tanpa Pergantian Air. Universitas Airlangga.
Fariudin, R., Sulistyaningsih, E., & Waluyo, S. (2013). Growth and Yield of Two Cultivars of Lettuce (Lactuca sativa, L.) in Aquaponics in Gourami and Tilapia Fishpond. Vegetalika, 2(1): 66-81.
Firmansyah, W., Cokrowati, N., & Scabra, A.R. (2021). Pengaruh Luas Penampang Sistem Resirkulasi yang Berbeda terhadap Kualitas Air pada Pemeliharaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus). Jurnal Perikanan dan Kelautan, 26(2):85-93.
Hermawan, Y. (2015). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) yang diberi Pakan dengan Feeding Rate Berbeda. Jurnal Mina Sains, 1(1): 18-23.
Kahfi, K.E., Riauwaty, M., & Lukistyowati, I. (2016). Histopatologi Hati dan Ginjal Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) yang Diberi Pakan Simplisia Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L). Jurnal Online Mahasiswa. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau, Provinsi Riau.
Karimah, U., & Samidjan I., (2018). Performa Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus) yang Diberi Jumlah Pakan yang Berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology, 7(1): 128-135.
Kathia, C.M., del Carmen, M.D.M., Aida, H. P., Jorge, C.M., & Daniel, B.C. (2017). Probiotics used in Biofloc System for Fish and Crustacean Culture: A Review. International Journal Fisheries and Aquatic Studies, 5(5): 120-125.
Lu, Q., Han, P., Xiao, Y., Liu, T., Chen, F., & Leng, L. (2019). The Novel Approach of using Microbial System for Sustainable Development of Aquaponics. Journal of Cleaner Production 217: 573-575.
Mas’ud, F. (2014). Pengaruh Kualitas Air Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis sp.) di Kolam Beton dan Terpal. Grouper Faperik, 5(1):1-6.
Mirna, M., & Tahir, R. (2023). Optimasi Dosis Molase dan Probiotik Lactobacillus sp. terhadap Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila. Jurnal Galung Tropika, 12(1): 9-16.
Mulqan, M., Rahimi, E., Afdhal, S., & Dewiyanti, I. (2017). Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Nila Gesit (Oreochromis niloticus) pada Sistem Akuaponik dengan Jenis Tanaman yang Berbeda. Syiah Kuala University.
Mustofa, A. (2015). Kandungan Nitrat dan Pospat sebagai Faktor Tingkat Kesuburan Pearian Pantai. Jurnal Disprotek, 6(1): 13-19.
Nawawi, N. (2013). Penggunaan Sistem Bioremediasi pada Media Budidaya Ikan Sidat (Anguilla sp). Journal Galung Tropika, 2(2).
Nelvia, L., Elfrida, E., & Basri, Y. (2015). Penambahan Bioball pada Filter Media Pemeliharaan terhadap Kelangsungan Hidup dan Pertumbuhan Benih Ikan Mas Koki (Carassius auratus). Ejurnal bunghatta, 7 (1) : 1-12
Panjaitan, R.J.S., Harwanto, D., & Amalia, R. (2024). Pengaruh Penggunaan Probiotik terhadap Kualitas Air, Pertumbuhan dan Kelulushidupan Benih Ikan Patin (Pangasius sp.). Sains Akuakultur Tropis: Indonesian Journal of Tropical Aquaculture, 8(2): 218-228.
Rahmatullah, H.D., & Rahardja, B.S. (2020). Different Addition of Molasses on Feed Conversion Ratio and Water Quality in Catfish (Clarias sp.) rearing with Biofloc-Aquaponic System. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 441(1): 1-6.
Rosyadi, R., & Agusnimar, A. (2016). Pemberian Jenis Pakan Berbeda terhadap Pertumbuhan Ikan Selais (Kryptoterus lais) di Peairan Tasik Betung Sungai Mandau. Dinamika Pertanian, 32(2): 97-106.
Saniswan, Y., & Lestari, H.H.T.P. (2019). Pengaruh Penggunaan Sistem Bioremediasi dengan Penambahan Probiotik pada Media Pemeliharaan terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio). Jurnal Ruaya, 9(1): 10-21.
Simanullang, D.F.P. (2017). Pengaruh Penambahan Sumber Karbon yang Berbeda pada Sistem Bioflok Terhadap Laju Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus). Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Riau.
Sukoco, F.A., Rahardja, B.S., & Manan, A. (2019). Pengaruh Pemberian Probiotik Berbeda dalam Sistem Akuaponik terhadap FCR (Feed Convertion Ratio) dan Biomassa Ikan Lele (Clarias sp.). Journal of Aquaculture and Fish Health, 6(1): 24.
Syahrizal, S., Rustam, Z., & Hajar, S. (2017). Pemeliharaan Ikan Gurami (Osphoronemus gouramy Lac.) dalam Wadah Akuarium diberi Pakan Cacing Sutra (Tubifex sp) pada Strata Vertikal. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 15(4): 164-169.
Yusuf, D.H., Wijayanti, G.E., & Sugiharto, S. (2014). Perkembangan Post-Larva Ikan Nilem Osteochilus hasselti C.V. dengan Pola Pemberian Pakan Berbeda. Scripta Biologica, 1(3):185-192.
Zalukhu, J., Fitrani M., & Sasanti, A.D. (2016). Pemeliharaan Ikan Nila dengan Padat Tebar Berbeda pada Budidaya Sistem Akuaponik. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia, 4(1): 80-90.




